THE MEANING OF MUSIC FOR ME
Brent’s
“Feel Again saja yang jadi video klip pertama kita
untuk Native ini.” Ujar Ryan ketika kami sedang meeting untuk menentukan video
pertama kami. “Aku setuju, lagu ini akan bagus dan laku kok, aku saja suka.”
Ujar Drew. “Baiklah, jika Drew setuju, aku jawab ya.” Ujarku menyetujui. “Ahh,
kau ini Brent, yasudah aku juga.” Jawab Eddie selanjutnya. “Zach ?” ujar Ryan
bertanya. “Jika kau jawab tidak, kau pasti kalah, hahaha.” Ledek Eddie. Zach
terlihat berpikir. “Aku tidak…” ujar Zach menggantung kalimat. “Tidak apa ?”
tanya Ryan penasaran. “Kau tidak akan menang jika menjawab tidak.” Jawabku
serius. “Aku tidak menolaknya.” Kami pun tertawa dan mendorong pelan Zach.
“Ahh, kau bercanda saja sih.” Ujar Ryan. Muka kami kembali serius.
Musik bagi kami berlima adalah sebuah yang berharga.
Sebuah hal yang tidak akan bisa lepas dari hidup kami. Aku sendiri.
Backgroundku memang music. Ibukulah yang pertama kali mengajarkan piano
kepadaku. Ryan juga, dengan ayahnya dia belajar Piano. Zach, sudah bisa
memaikan gitar secara otodidak. Datanglah Eddie dan Drew dengan background yang
hampir sama. Kami sudah berteman sejak tahun 2002. Pertama memang Zach dan Ryan
lah yang membangun semua ini. Datanglah aku, Drew dan Eddie. Kami bergabung.
Dari album pertama dan kedua, dan sekarang kami akan membuat album ketiga. Tak
terasa kebersamaan kami yang di belenggu sebuah kehidupan di music yang membuat
kami selalu betah untuk tinggal di kehidupan music ini.
Rose’s
“Anna, you came and asked me girl, to set you free
girl, you say he loves you more than me, so I will set you free, go with him..”
aku menyanyikan sebuah lagu “Anna” yang di nyanyikan band The Beatles. The
Beatles telah mengingatkanku pada Dad. Dad memberikan aku virus music sejak ku
kecil. Dia mengajarku untuk bermain alat – alat music. Memang di rumah aku
hanya punya gitar dan piano. Tapi aku berusaha untuk memainkannya secara apik.
Sampai sekarang music telah mengalir dalam darahku.
AKu ingat ketika aku duduk di bangku SMP aku menyanyi sendiri di depan teman –
temanku. Ketika SMA aku punya band. Tapi aku tidak pernah berani untuk
memeberikan demoku ke studio rekaman. Aku tidak cukup percaya diri untuk
melakukan hal itu. Aku hanya ingin music itu bisa membuatku tenang. Makanya
setiap hari pasti aku mendengarkan music. Aku juga pernah bilang bahwa tanpa
music mungkin aku bisa gila. Jadi arti music itu sangat berarti bagiku.
Aku jadi rindu Dad. Rindu ketika aku ngejam bersama
dirinya. Sekarang di Denver, aku mau ngejam sama siapa ? Gitarku juga aku
tinggal di San Franc. Makanya ketika toko lagi sepi aku juga sering curi – curi
waktu untuk bermain gitar atau keyboard agar tanganku tidak terlalu kaku karena
terlalu lama menganggur untuk bermain alat music.
Comments
Post a Comment