Part 39
“This is gotta be good life, This is gotta be good
life, good life, say oh…” Elina bernyanyi semangat, sambil membereskan
rumahnya.
“Elina.. Elina.. kamu dimana ?” teriak Danny turun
dari kamarnya.
“Aku ada di dapur, Dan.” Saut Elina.
“Okay, wait me.” Danny berlari menuruni tangga dan
menghampiri Elina.
“Hey, disini kamu rupanya.”
“Iya Dan kenapa ? Kamu rapi banget ?” tanya Elina
bingung.
“Loh, kamu tuh gimana sih, nanti kan aku ada konser
di O2. Kamu lupa ? Ini aku juga mau ngasih tahu buat nanti jangan lupa dateng.”
Ujar Danny siang itu.
“Eh iya, ya ampun, lupa banget – banget nih. Aduh…”
ujar Elina sambil menepok keningnya.
“Ahhh, payah nih, yaudah, aku mau berangkat dulu ya,
nanti kalau udah datang, bilang aja, adiknya Danny, atau engga, bawa ini.” Ujar
Danny sambil memberikan ID card untuk masuk melewati belakang panggung.
“Oh Okay, thank you ya. Mungkin nanti malam
datangnya.”
“Ajak Liam aja.”
“Hmm, kayaknya gak sama dia dulu deh, dia lagi ada
perlu. Tadi sih sempet nelpon.”
“Owww, okay, aku berangkat dulu ya. Jangan lupa
nanti El…” ujar Danny sambil mencium kening adiknya dan pergi. Sebelum pergi ia
kembali menengok Elina dan berujar.
“Oh iya, aku lupa. Nanti ada surprise buat kamu,
makanya datang ya. Bye..” Ujar Danny lalu menutup pintu dan pergi.
“Surprise ? Eh Dan, surprise apa ?” teriak Elina. Danny tak menjawab. Bunyi mobilnya menandakan kalau Danny sudah pergi.
“Surprise ? Eh Dan, surprise apa ?” teriak Elina. Danny tak menjawab. Bunyi mobilnya menandakan kalau Danny sudah pergi.
“Namanya juga surprise, ya Danny juga gak akan
ngasih tahu aku.” Ujarnya.
Tibalah malam hari. Elina menuju Gedung O2 London
menaiki bus malam. Sampailah dia disana. Suasana cukup ramai. Banyak orang yang
memakai kaos bertuliskan The Script atau membawa spanduk dan poster bertuliskan
band yang sama. Elina mencari – cari dimana pintu belakang panggungnya. Setelah
sepuluh menit mencari, ketemulah pintu belakang panggung. Melihat seperti ada
security disana, Elina ingat dengan ID card yang dia bawa dan menunjukkannya
kepada petugas. Masuklah ia ke gedung itu.
Di dalam juga cukup ramai. Banyak sekali kru yang
membantu The Script. Seketika ia langsung bertemu dengan Mark. Mark melihat dan
langsung menyapanya.
“Hi Elina, apa kabar kau ? Kau datang ?” tanya Mark
sambil mencium pipi kanan Elina.
“Hi Mark, I’m fine thanks, kau gimana ?”
“Aku baik juga. Kau ingin bertemu Danny ?”
“Iya begitulah.”
“Baiklah aku panggilkan sebentar ya..”
“Hey, Mark tidak usah, aku tunggu disini saja dulu,
lagian aku baru saja sampai. Kau tenang saja.” Ujar Elina. Mark menggangguk
tanda mengiyakan dan langsung menuju stage untuk check sound sebentar.
Elina menunggu Danny menghampirinya. Sementara
menunggu Danny ia mengetweet di twitter atau sekedar sms dengan Liam. Setelah
menunggu dua puluh menit Danny menghampirinya.
“Hey, akhirnya kau datang juga.”
“Iyalah, aku rindu kau manggung, hahaha.”
“Hahaha, bisa saja kau.” Ujar Danny sambil mengacak
– ngacak rambutnya.
“Ahh, kau ini iseng sekali sih.”
“Hahahaha, oh iya, Elina aku minta tolong untuk ambilkan
jaketku diruang rias diujung sana. Lewati lorong itu dan belok ke kanan ya.”
Ujar Danny menjelaskan sambil menunjuk jalan yang akan di lewati Elina.
“Oh, Baiklah, tunggu sebentar ya Dan.”
“Okay.”
Elina berjalan melewati lorong dan sampailah ia di
ruang rias. Mencari – cari dimana jaket Danny yang terjahit bendera Irlandia di
dalamnya.
“Ahh ini dia…” ujar Elina senang karena telah
menemukannya.
Elina keluar dari ruangan itu. Berjalan menunduk
karena terpesona dengan jaket kulit punya Danny yang dia pegang. “Bangga sekali
dia jadi orang Irlandia, sampai membuat bendera di jaketnya. Hahaha” ujar Elina
sambil tertawa. Ketika ia sedang asyik berjalan, tiba – tiba ia menabrak
seseorang yang sedang memakai topi di depannya.
“Eh, maafkan aku, maaf..” ujar Elina. Ketika orang
itu menengoknya, Elina kaget bukan kepalang yang dilihatnya adalah…
“Maafkan aku…. Hah ? Ryan…. Ryan… Tedder….” Ujar Elina gugup, tangannya gemetar dan berkeringat. Tak disangkat dia melihat Ryan Tedder vokalis band OneRepublic tepat dihadapannya.
“Maafkan aku…. Hah ? Ryan…. Ryan… Tedder….” Ujar Elina gugup, tangannya gemetar dan berkeringat. Tak disangkat dia melihat Ryan Tedder vokalis band OneRepublic tepat dihadapannya.
“Iya, tidak apa – apa, lain kali kau hati – hati ya.
Iya aku Ryan Tedder, ada yang salah denganku ?” ujar Ryan menasihati Elina.
“Hhhhmmm, ehhhh, I…. I …..” Elina masih gugup tak
percaya.
Ketika Elina bertemu dengan Ryan, tiba – tiba Danny
memanggil Elina. Dari kejauhan Danny tersenyum karena melihat Elina gugup
ketika bertemu Ryan Tedder. Danny sudah tahu akan hal ini. Karena memang inilah
surprise untuk Elina. Karena Ryan Tedder memang sedang di London dan
mengunjungi konser The Script.
“Surprise…” Bisik Danny ke Elina. Elina menengok ke
Danny bingung dan menunjuk Ryan. Danny menggangguk.
“Hi Tedder, udah lama disini ?” tanya Danny ke Ryan
“Hi. Apa kabar kau ? Ya lumayan lah.”
“Baik baik. Okay, sebentar lagi konserku dimulai. Oh
iya, ini Elina adikku. Dia salah satu fans berat OneRepublic.” Ujar Danny
sambil berbisik ke Ryan. Elina hanya berdiri terdiam melihat mereka berdua
berbincang. Ryan Tedder mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Elina dan
berkenalan.
“Hello, pantes aja ya kamu gugup banget ngeliat aku.
Hi, Aku Ryan Tedder.” Ujarnya lucu.
“Hel… Hel… Hello… My name is Elina… I’ve already
known you.” ujar Elina gugup.
“Aku gak percaya bisa ketemu kau, Ryan. Apakah ini
mimpi.” Ujar Elina lagi.
“Hahahha, tidak – tidak, kau sedang tidak bermimpi
ini benar aku.” Ujar Ryan lalu dia bernyanyi salah satu lagu di OneRepublic
judulnya Secret.
“Hahhaha, kau lucu sekali Elina.” Ujar Danny
melanjutkan. Danny tertawa melihat tingkah laku Elina. Akhirnya Elina mencoba
berbincang dengan Ryan.
“Apakah kau juga mau menonton konser the script ?”
tanya Elina masih gugup.
“Ya begitulah, aku akan melakukan konser juga lusa nanti.
Jika kau mau datang aku bisa memintakan tiket untukmu.” Ujar Ryan menawarkan.
Elina langsung takjub.
“Hah ? Benarkah ? Baiklah aku mau Ryan, aku mau. Oh
iya, aku ingin berfoto denganmu, bolehkah ?” tanya Elina.
“Ya baiklah, silahkan.” Ujar Ryan ramah. Mereka
berdua berfoto bersama. Danny tertawa senang melihat Elina senang seperti itu.
Elina bagaikan bermimpi bisa bertemu Ryan Tedder malam itu. Akhirnya selesailah
pertemuan mereka dan dimulailah konser the script malam itu.
Konser The Script sangat meriah malam itu. Elina
ikut bernyanyi. Sayang Liam tidak bisa datang malam itu. Padahal Liam ingin
sekali datang.
Setelah kurang lebih dua jam, setelah the script
memberikan salam perpisahan, konser malam itu resmi ditutup.
“Hey, Ryan, thank you very much for coming to my
concert.” Ujar Danny beserta Mark dan Glen. Setelah bersalaman mereka berfoto
bersama.
“You’re welcome Danny. Hey, Mark and Glen.” Mereka
bersalaman dan Ryan pun pamit untuk kembali ke hotelnya.
Danny pun membereskan barang – barangnya dan pamit
kepada seluruh kru. Mark dan Glen juga pamit dengan Elina. Elina malam itu
sangat senang. Elina pun pulang dengan Danny.
“Gimana seneng gak ?” tanya Danny ketika mereka
sudah di dalam mobil untuk menuju rumah mereka.
“Seneng, seneng banget banget banget. Tuh sampe tiga
kali. Tapi, sayang banget yang lain gak bisa ikut.” Ujar Elina kecewa karena
yang bisa datang hanya Ryan Tedder.
“Iya, katanya emang pada sibuk buat konsernya lusa.
Ryan aja abis ini langsung ke tempat venue nya, terus baru balik ke hotel.”
Ujar Danny menjelaskan.
“Oww, gitu sibuk bener ya kayak kamu.”
“Hahahaha, itu tahu..”
“hehehe..” Elina nyengir.
Malam itu malam yang indah untuk Elina. Impiannya
untuk bertemu OneRepublic sebentar lagi terwujud karena dua hari lagi dia akan
ke konser OneRepublic. “Besok harus telpon Liam, pokoknya harus aja Liam. Oh
iya, Liam waktu itu pernah bilang dia juga suka OneRepublic. Sip Deh.” Ujar
Elina dalam hati sambil tersenyum. Senyumannya itu dilihat Danny.
“Kenapa senyum ? Turun gih udah sampe rumah tau..”
Ujar Danny mengagetkan lamunan Elina.
“Eh, ya ampun, ahahaha, gapapa sih senyum aja.
Makasih ya buat malam ini.” Ujar Elina sambil mencium pipi Danny. “Bye Good
night Danny.” Elina melanjutkan dan langsung masuk kamarnya.
Comments
Post a Comment