MISSING HIM SO MUCH
Rose’s
Hari ini tepat 2 bulan Brent tour dunia.
Aku suka mencuri – curi waktu untuk membuka video Brent dan OneRepublic
manggung. Aku tahu ini tidak baik. Tapi mau bagaimana lagi, aku sangat
merindukan dirinya. Rasanya aku ingin sekali menghubungi Brent.
Aku mengambil Iphoneku dan mencari cari
kontak bernama Brent. Aku melihat disitu terdapat nama dan nomornya. Aku ingat
ketika 2 bulan yang lalu aku melihat banyak sekali miscall dan sms darinya.
Tapi aku sama sekali tak berani untuk membalasnya. Jujur saja aku tersenyum
melihat sms dan miscall itu. Tanda bahwa Brent masih punya rasa padaku. Tapi
aku sudah punya seseorang. Seseorang itu Daniel. Tapi kadang aku tak bisa
membohongi diriku ini kalau aku masih punya rasa yang terdalam pada Brent. Aku
nya mungkin yang munafik.
Aku mencoba mengirim sms bertuliskan. “Semangat
ya! J” begitulah,
lalu aku memencet tombol send. Terkirim. Aku senang sekali. Tapi tak langsung
dibalas. Mungkin sibuk. Brent jujur aku sangat merindukanmu di Colorado.
Cepatlah kembali.
Brent’s
Aku sedang asyik memainkan media
socialku. Kami baru saja selesai tour di New York. Banyak foto – foto yang
terkirim ke facebook ku. Facebook ku full. Hey, sebentar, ada sms masuk. Kubuka
sms itu. Ternyata Rose. Dia bilang “Semangat ya! J” Wah. Hebat dia mengirimkanku
sms. Sebentar ada yang menelpon. “Halo, ini Brent, dengan siapa ini ?” ujarku.
“Halo Brent, syukurlah, ini aku, Rina..” ujar Rina. Rina ? Hmm baguslah, disaat
aku ingin membalas sms Rose, Rina menelponku. Tapi…
“Iya Rina ada apa menelponku, nomor
lamamu kenapa ?” ujarku lagi. “Aku, Aku ganti nomor, maka dari itu aku
menelponmu. Bagaimana kabarmu ?” ujarnya. “Oww begitu baiklah. Aku baik – baik
saja, kau sendiri ? Bagaimana Colorado ?” ujarku menanyakan kembali. “Aku juga
baik. Syukurlah kau baik. Aku agak khawatir Brent. Colorado sepi tanpamu.”
Ujarnya. Hmm, dia mengkhawatirkanku. Aku agak aneh dengan itu. Mungkinkah dia
suka padaku. “Hahaha. Kau berlebihan. Aku baik kok. Hmm, sudah dulu ya, aku
harus pergi dulu. Terima kasih telah memberitahuku.” Ujarku padanya. “Iya,
baiklah, jaga dirimu baik – baik ya Brent. Bye..” ujarnya lalu aku membalas
“Bye..” Aku menutup telponku. Aku tersenyum sendiri mendengar kata – kata dari
Rina. Semacam kode. Tapi apa iya dia menyukaiku. Tapi jujur saja memang dia baik.
Tapi aku masih belum ada rasa untuknya. Aku tidak ingin mencari perempuan yang
hanya senang dengan popularitasku. Tapi dia harus menerimaku sebagai Brent
Michael Kutzle. Bukan Brent Kutzle dari OneRepublic. Tidak dipungkiri mereka
juga harus menerimaku sebagai Brent Kutzle juga. Tapi sifat itu belum kutemukan
di diri Rina. Justru Rose lah yang kurasa dapat menerimaku seperti itu.
Kembali ke Rose. Sudah dua bulan ini aku
tak bertemu dengannya. Mungkin lebih ya semenjak kepergian ku tour dan
keputusan kami untuk mengakhiri hubungan ini dan aku tahu kalau Rose sudah
dapat penggantiku. Daniel mungkin dapat menjaganya. Tapi apa iya, Daniel bisa
menjaga hatinya sepertiku. Tidak selamanya seseorang yang dekat dengan Rose
dapat dekat dengan hatinya. Mungkin kecuali aku ya. Walaupun dulu aku sempat
meninggalkannya untuk tour Eropa. Aku merasa selalu dekat dengannya walaupun
dipisahkan jarak dan waktu.
Aku membuka laptopku dan online dari
beberapa akun yang aku punya. Ketika aku membuka aku skype ku, aku melihat ada
Rose online. Hmm, aku harus menghubunginya. Aku pun mengklik akunnya dan….
Ahhh, Rose pun langsung offline. Sial. Kenapa itu bisa terjadi. Sekarang jam 4
sore waktu New York. Berarti tidak jauh beda waktu di Denver. Hah. Yasudahlah.
Kerinduanku ini juga terlarang. Rose itu sudah punya seseorang, kenapa masih
saja aku merindukannya. Toh, dia hanya mengirimkanku dua kata untuk
menyemangatiku. Itu wajar bagiku. Aku yang salah. Seharusnya aku harus
menghilangkan rasa ini.
Comments
Post a Comment