Skip to main content

OneRepublic FF Part 24



WALKING TOGETHER WITH DANIEL

Rose’s

Aku menjalani keseharianku seperti biasa bangun yang kepagian, mandi, dan pergi kerja. Percakapan di toko juga percakapan biasa. Aku merasa inilah aku sekarang. Jangan memikirkan masa lalu lagi. Nanti Brent tidak akan terkenal jika aku memaksakan kehendakku untuk selalu bersamanya. Cinta butuh pengorbanan.
Hari ini aku akan berjanjian dengan Daniel untuk pergi ke festival musim panas. “Rose, yang ini sudah kau masukkan laporan ?” ujar Gary padaku ketika aku sedang membereskan berkas nota dari para pelanggan. “Oh yang ini sudah. Sebentar aku periksa lagi ya.” Ujarku sambil tersenyum padanya.  “Hmmm, Rose ?” tanyanya. “Ada apa Gary ?” ujarku sambil menulis laporan yang di berikan Gary. “Apa kabar Brent ?” ujarnya lagi. Aku terdiam agak lama memikirkan pertanyaan Gary. “Hmm…” aku menarik dan melepas nafas. “Kenapa ?” tanya Gary. “Pertanyaanku salah ya ?” ujar Gary lagi. “Tidak kok. Tidak. Brent ya.. Brent mungkin baik. Aku sudah cukup lama tak melihat dia lagi.” Ujarku padanya. “Oww begitu ya. Baiklah, aku tak bermaksud mengingatkanmu atas pertanyaanku itu Rose. Lanjutlah bekerja, aku ada perlu dengan James.” Ujar Gary lalu bergegas pergi.
Aku menghentikannya. “Gary. Sebentar.” Dia berhenti. “Ada apa Rose ?” ujarnya. “Kau tidak salah kok atas pertanyaanmu. Aku ingin bertanya. Kemana Daniela ?” ujarku bertanya. “Oww, Rose, apa kau tidak tahu ? Daniela mungkin tak pamit dengan kau karena pergi pada saat kau ke San Franc.” Ujar Gary. Hah ? Daniela pergi. “Dia pergi ? Pergi kemana ?” tanyaku. “Dia resign dari sini. Dia pulang ke Aurora untuk waktu yang cukup lama katanya.” Ujarnya padaku lagi. “Resign ?” aku kaget. “Iya, sayang sekali Daniela tak menelpon atau meng sms mu. Yasudah aku bekerja dulu ya.” Ujarnya lalu pergi. “Iya, terimakasih ya Infonya.” Ujarku lalu aku melanjutkan pekerjaanku. Pasti Laurent kehilangan sekali.

Jam pulang pun tiba. Daniel akan menjemputku sore ini. Seperti biasa, rasaku dengannya biasa saja setiap kali jalan dengannya. “Hai sayang, maaf ya aku kelamaan.” Ujar Daniel lalu mencium pipiku. “Iya tidak apa – apa.” Senyumku padanya. Naiklah kami berdua ke dalam mobil Daniel lalu Daniel melajukan mobilnya cepat.
Sampailah aku dan dia di taman hiburan yang menyelenggarakan festival musim panas itu. Ramai sekali sampai kami harus berbisik dan berteriak jika ingin berbicara. Daniel langsung membelikanku gula – gula setelah aku dan dia naik sebuah wahana di taman itu. Aku berjalan padanya bersama – sama, tertawa bersama dengannya. Bahagia sekali aku hari itu. Dia pun senang sekali. “Brukkk…” aduh gula – gula jatuh karena menabrak seseorang. Aku pun menengok ke arah orang itu. “Brent..”

Brent’s

“Maaf aku tak sengaja… Rose..” ujarku yang kaget bukan kepalang bisa bertemu dengannya. “Iya tak apa. Bukannya kau sedang tour ya ?” tanya Rose yang aku lihat jalan bersama Daniel. Aku tak menyangka bisa bertemu Rose. Rose dengan rambut dan penampilan barunya. Rambutnya tak lagi sepanjang dulu. “Hey Brent, kau tak menjawab pertanyaanku.” Ujarnya mengagetkan lamunanku. “Ahh, iya maaf, aku sedang liburan. Semua member OneRepublic sedang mendapat libur. Besok juga aku sudah harus pergi tour. Sedang apa kau disini ?” tanyaku padanya. “Hai Daniel, kau bersama Rose juga ya.” Ujarku lagi. “Iya. Tentu saja Brent.” Ujar Daniel. Rose belum menjawab pertanyaanku.
“Hey Brent, sudahkah kau beli minumannya ?” aku dikagetkan dengan suara perempuan, ternyata adalah Rina. Rina adalah temanku. Kami dulu satu sekolah di SMA. Kami bertemu lagi seminggu yang lalu di bandara. Kami pun jadi semakin dekat. “Sudah Rina…” ujarku padanya. Rose dan Rina bertemu juga Daniel. Aku harus memperkenalkan pada mereka. “Rose, Daniel, aku ingin memperkenalkan temanku. Ini Rina. Dia temanku di SMA kita bertemu lagi seminggu yang lalu.” Ujarku pada mereka. Mereka pun berjabat tangan. Aku melihat wajah Rose yang berubah menjadi agak murung melihat Rina. Aku tahu, pasti perasaan Rose agak kaget melihat ini. “Dia cocok untukmu Brent.” Ujar Rose tiba – tiba. Maksudnya apa dia bilang seperti itu.
“Ahh, bisa saja kau Rose.” Ujarku padanya. Rina tersenyum manis. “Kami harus pergi, aku akan mengantar Rose.” Ujar Daniel tiba – tiba. “Semua obrolan kami terputus. Aku juga hanya berbincang sedikit dengan Rose. Semua pasif. Rose tak seramah dulu. Mungkin dia harus menjaga sikapnya itu. Tapi kenapa kami harus bertemu dengan dirinya disini. Aku jadi tak enak. Ahh, tapi kenapa harus tak merasa enak. Toh, Rose sudah mempunyai pangeran yang siap menjaganya itu.

Rose’s

Brent berubah. Perempuan yang dia bilang adalah temannya itu membuat hatiku sedikit gundah. Cepat juga Brent berpindah perasaan dan menemukan penggantiku. Ahh, tapi aku juga cepat bertemu Daniel. Kenapa aku harus gundah. Aku kan sudah mempunyai seseorang yang mengerti diriku. Aku pun menengok Daniel. Daniel seketika menengokku juga. Dia tersenyum padaku dan merangkulku. Sebenarnya aku sudah tidak harus gundah lagi karena sudah ada Daniel.

Comments

Popular posts from this blog

House of Tales Karya Jostein Gaarder: Kisah Cinta dalam Novel Tipis, Padat Isi

Dan aku menyadari bahwa aku tidak hanya menulis untuk diri sendiri, tidak pula hanya untuk para kerabat dan sobat dekat. Aku bisa memelopori sebuah gagasan demi kepentingan seluruh umat manusia. House of Tales  atau kalau diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai Rumah Dongeng, memang menggambarkan sekali isi novel karya Jostein Gaarder ini. Novelnya yang menggunakan sudut pandang orang pertama yang menceritakan kisah hidup sang tokoh utama. Novel-novel Jostein Gaarder yang satu ini juga khas akan petualangan dan pemandangan alam dari negara kelahirannya atau dari negara-negara di Eropa. House of Tale diterbitkan pada tahun 2018, dan diterjemahkan serta diterbitkan oleh penerbit Mizan pada tahun 2019. Manusia sering kali menempuh jalan berbelit-belit sebelum saling berhubungan secara langsung. Tak banyak jiwa yang dianugerahi kemampuan untuk bisa lugas tanpa basa-basi: "Hai kamu! Kita kenalan, yuk!" Tokoh utama, Albert, tak sangka dapat memberikan rasa pada se...

Merdeka Sejak Hati Karya Ahmad Fuadi: Menjadi Jujur dan Tak Serakah

"Perjalanan hidupku yang berliku mengajarkan kesadaran kepadaku bahwa peran dan tanggung jawab manusia itu terus dipertukarkan Allah, dari yang paling atas, bisa dilempar ke peran paling bawah." Itulah sepenggal kalimat yang saya ingat dari novel berjudul Merdeka Sejak Hati karya Ahmad Fuadi yang diterbitkan tahun 2019 lalu. Kalimat tersebut saya kaitkan dengan judul dari ulasan buku dari novel ini sendiri. Saya suka penggalaman tersebut karena menggambarkan sosok pemeran utama Lafran Pane yang ditulis oleh Uda Ahmad Fuadi dalam novel ini. Novel ini memberikan cerita perjalanan hidup Lafran Pane, sang pendiri organisasi besar di Indonesia bernama Himpunan Mahasiswa Islam disingkat HMI. Berlatar belakang waktu penjajahan Belanda dan Jepang, novel ini bercerita tentang kehidupan Lafran Pane sedari kecil yang sudah ditinggal sang Ibu, dan ia harus diurus dan tinggal dengan sang Nenek. Ia merasa 'agak' dikekang dan diatur hidupnya jika ia harus hidup deng...

OneRepublic FF Part 28 (Second of The Last Part)

HERE WE ARE Rose’s “Mana ya Natasha. Dia tidak mengirimkanku sms sama sekali. Ku pikir dia akan telat, sayang.” Ujarku pada Brent. Kami hari ini pulang dari Dublin sehabis liburan. Aku di Dublin sekitar 10 hari. “Mungkin saja telat dia, sabarlah sayang.” Ujarnya padaku. “Baiklah..” ujarku sambil mengecek Iphoneku. “Rose’s…” ujar seseorang berteriak dari ruang lain. Aku melihat dari kerumunan orang di Bandara ternyata itu adalah Natasha. Natasha dengan seorang lelaki. Aku seperti mengenalnya. Ahh, ternyata dia… “Natasha, aku sangat merindukanmu.” Ujarku padanya sambil memeluknya. “Hey, aku terkaget kau dengannya.” Ujarku sambil melirikkan mataku kea rah lelaki yang dibawa b bersama Nat. Ternyata Nat, membawa Gary. “Iya, kau jadi tahu sekarang.” Ujar Nat malu. “Jadi kau…” ujarku sambil menunjuk Gary. “Iya, kami sudah berpacaran.” Celetuk Gary. “Ahhh..” jawabku mengiyakan. “Bagaimana liburan kalian ?” ujar Nat mengubah pembicaraan. Dia mungkin malu menceritakannya bersama k...