Skip to main content

Dia Hanya Masa Lalu

"Permisi sebentar Nikki, ini telepon penting." ujar Gian lalu beranjak dari tempat duduknya dan sesekali berbisik berbicara pada temannya yang dipanggil Shely itu.
"Aku sedang tidak bisa bicara panjang lebar hari ini. Maumu apa?"
"Kita harus bertemu. Aku ingin membicarakan beberapa hal penting padamu." balas Shely. Gian hanya menghela nafas.
"Besok sore kutunggu di restoran terakhir kali aku melihatmu bersamanya. Kau masih ingat kan? Jangan pura-pura lupa." jawab Gian cepat dan langsung menutup sambungan teleponnya.

"Siapa?" Tanya Nikki setibanya Gian di tempat duduknya lagi.
"Teman lama. Masa lalu."
"Shely?"
"Hey? Bagaimana kau tahu?"
"Kau dulu pernah bercerita. Dia adalah masa lalu yang akan sulit kau lupakan. Kau tak pernah sebelumnya merasakan patah hati separah itu. Jadi, bisa kupastikan bahwa itu Shely, masa lalumu."
Gian menunduk mendengar pernyataan Nikki. Semua memang benar. Shely adalah masa lalu yang akan sulit Gian lupakan.
"Sebaiknya kau cepat menghapus semua kontak yang ada di ponselmu, terutama hal mengenai Shely." ujar Nikki setelah ada keheningan lama menyeruak diantara mereka berdua.
"Haruskah?"
"Harus. Bukan bermaksud jahat. Tapi kalau sosok dia yang membuat dirimu tersiksa terus, buat apa dipertahankan? Aku tahu, memang memutuskan hubungan seseorang itu tidak baik, tapi sudah dua tahun kau tersakiti, terkadang mengingat manisnya berdua dengan Shely, tapi dirimu lebih penting." tambah Nikki.
"Kau benar. Tapi mungkin tidak untuk sekarang ini. Dia....." kata-kata Gian terpotong.
"Dia? Dia kenapa? Minta bertemu denganmu?"
"Iya. Aku juga heran, setelah lama berpisah, mencoba melupakan, kupikir dia sudah punya tambatan hati lain." Gian melihat jauh kedepan, entah apa yang dilihatnya.
"Jangan melamun. Aku tahu, mungkin Shely merasa bersalah padamu. Ingat Gian dia hanya masa lalumu."
"Tapi, aku sudah terlanjur janji padanya."
"Temui dia. Bicara sesuai isi hatimu. Tinggalkan setelah itu. Kau punya kehidupan yang lebih berharga di depan." Nikki bangkit dari tempat duduknya, "Aku lapar. Aku sedang ingin makan seafood. Mau temani aku makan di restoran seafood favoritku tidak? Kali ini, aku yang traktir." Nikki tersenyum pada Gian. Gian mencerna seluruh nasihat Nikki. Nikki ada benarnya juga.

"Aku akan selalu mau untuk kau ajak kemanapun." Gian tersenyum dan berbicara dalam hati. Gian bangkit dari tempat duduknya dan berjalan beriringan bersama Nikki berdua.

Comments

Popular posts from this blog

House of Tales Karya Jostein Gaarder: Kisah Cinta dalam Novel Tipis, Padat Isi

Dan aku menyadari bahwa aku tidak hanya menulis untuk diri sendiri, tidak pula hanya untuk para kerabat dan sobat dekat. Aku bisa memelopori sebuah gagasan demi kepentingan seluruh umat manusia. House of Tales  atau kalau diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai Rumah Dongeng, memang menggambarkan sekali isi novel karya Jostein Gaarder ini. Novelnya yang menggunakan sudut pandang orang pertama yang menceritakan kisah hidup sang tokoh utama. Novel-novel Jostein Gaarder yang satu ini juga khas akan petualangan dan pemandangan alam dari negara kelahirannya atau dari negara-negara di Eropa. House of Tale diterbitkan pada tahun 2018, dan diterjemahkan serta diterbitkan oleh penerbit Mizan pada tahun 2019. Manusia sering kali menempuh jalan berbelit-belit sebelum saling berhubungan secara langsung. Tak banyak jiwa yang dianugerahi kemampuan untuk bisa lugas tanpa basa-basi: "Hai kamu! Kita kenalan, yuk!" Tokoh utama, Albert, tak sangka dapat memberikan rasa pada se...

Merdeka Sejak Hati Karya Ahmad Fuadi: Menjadi Jujur dan Tak Serakah

"Perjalanan hidupku yang berliku mengajarkan kesadaran kepadaku bahwa peran dan tanggung jawab manusia itu terus dipertukarkan Allah, dari yang paling atas, bisa dilempar ke peran paling bawah." Itulah sepenggal kalimat yang saya ingat dari novel berjudul Merdeka Sejak Hati karya Ahmad Fuadi yang diterbitkan tahun 2019 lalu. Kalimat tersebut saya kaitkan dengan judul dari ulasan buku dari novel ini sendiri. Saya suka penggalaman tersebut karena menggambarkan sosok pemeran utama Lafran Pane yang ditulis oleh Uda Ahmad Fuadi dalam novel ini. Novel ini memberikan cerita perjalanan hidup Lafran Pane, sang pendiri organisasi besar di Indonesia bernama Himpunan Mahasiswa Islam disingkat HMI. Berlatar belakang waktu penjajahan Belanda dan Jepang, novel ini bercerita tentang kehidupan Lafran Pane sedari kecil yang sudah ditinggal sang Ibu, dan ia harus diurus dan tinggal dengan sang Nenek. Ia merasa 'agak' dikekang dan diatur hidupnya jika ia harus hidup deng...

OneRepublic FF Part 28 (Second of The Last Part)

HERE WE ARE Rose’s “Mana ya Natasha. Dia tidak mengirimkanku sms sama sekali. Ku pikir dia akan telat, sayang.” Ujarku pada Brent. Kami hari ini pulang dari Dublin sehabis liburan. Aku di Dublin sekitar 10 hari. “Mungkin saja telat dia, sabarlah sayang.” Ujarnya padaku. “Baiklah..” ujarku sambil mengecek Iphoneku. “Rose’s…” ujar seseorang berteriak dari ruang lain. Aku melihat dari kerumunan orang di Bandara ternyata itu adalah Natasha. Natasha dengan seorang lelaki. Aku seperti mengenalnya. Ahh, ternyata dia… “Natasha, aku sangat merindukanmu.” Ujarku padanya sambil memeluknya. “Hey, aku terkaget kau dengannya.” Ujarku sambil melirikkan mataku kea rah lelaki yang dibawa b bersama Nat. Ternyata Nat, membawa Gary. “Iya, kau jadi tahu sekarang.” Ujar Nat malu. “Jadi kau…” ujarku sambil menunjuk Gary. “Iya, kami sudah berpacaran.” Celetuk Gary. “Ahhh..” jawabku mengiyakan. “Bagaimana liburan kalian ?” ujar Nat mengubah pembicaraan. Dia mungkin malu menceritakannya bersama k...