Skip to main content

Inspirasiku di Saat Keramas dan Saat Solat

Aneh dan lucu. Tapi, kenyataannya itulah yang terjadi. Terkadang memang pada saat tak tentu inspirasi luar biasa bisa datang. Bisa datang disaat kita sedang berbincang, sedang melamun, bahkan dengan cara yang tidak biasa, ketika sedang keramas pada saat mandi dan pada saat sedang beribadah. Bahkan ada yang lebih unik lagi, pada saat 'menabung'.

Sore hari yang cerah. Ketika sedang melakukan mandi sore saya tak sadar memikirkan berbagai macam hal. Biasanya saya suka bernyanyi di kamar mandi. Ya, untuk sekedar menghibur diri dan melepas penat karena menyadari bahwa saya tidak mampu bernyanyi indah di luar kamar mandi. Ketika itu sedang membasuh rambut saya dengan cairan shampo. Tiba-tiba datang inspirasi yang menurut saya 'wah'. Mendapat banyak sekali inspirasi untuk acara yang ingin saya gelar. Ya, walau hanya beberapa inspirasi, tapi sangat amat membantu.

Lucu lagi, kalau semua inspirasi itu muncul pada saat saya sedang beribadah. Kebetulan, karena saya Islam, saya melakukan ibadah Solat. Ketika sedang Solat, entah kenapa banyak sekali inspirasi mengalir, bahkan ketika kita sama sekali sulit ataupun buntu untuk memikirkan inspirasi-inspirasi itu di luar waktu beribadah. Tapi, terkadang saya merasa bersalah. Bukankah ketika solat kita harus fokus untuk solat ya, bukan memikirkan hal lain? Haha. Tapi, yang membuat saya terpesona adalah, memang di waktu sedang beribadah inilah mungkin memang Allah memberikan inspirasi itu pada saya.

Intinya, semua masalah ataupun kebutuhan yang membutuhkan inspirasi dan solusi, semuanya itu ada dan dan datang di saat yang terduga maupun tak terduga. Tinggal kita sebagai manusia ingin berpikir atau mencarinya atau tidak. Satu hal lagi mungkin yang paling berat, ketika kita sudah mendapat inspirasi itu, apakah kita akan merealisasikan semua itu atau tidak?

-DF-

Comments

Popular posts from this blog

House of Tales Karya Jostein Gaarder: Kisah Cinta dalam Novel Tipis, Padat Isi

Dan aku menyadari bahwa aku tidak hanya menulis untuk diri sendiri, tidak pula hanya untuk para kerabat dan sobat dekat. Aku bisa memelopori sebuah gagasan demi kepentingan seluruh umat manusia. House of Tales  atau kalau diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai Rumah Dongeng, memang menggambarkan sekali isi novel karya Jostein Gaarder ini. Novelnya yang menggunakan sudut pandang orang pertama yang menceritakan kisah hidup sang tokoh utama. Novel-novel Jostein Gaarder yang satu ini juga khas akan petualangan dan pemandangan alam dari negara kelahirannya atau dari negara-negara di Eropa. House of Tale diterbitkan pada tahun 2018, dan diterjemahkan serta diterbitkan oleh penerbit Mizan pada tahun 2019. Manusia sering kali menempuh jalan berbelit-belit sebelum saling berhubungan secara langsung. Tak banyak jiwa yang dianugerahi kemampuan untuk bisa lugas tanpa basa-basi: "Hai kamu! Kita kenalan, yuk!" Tokoh utama, Albert, tak sangka dapat memberikan rasa pada se...

Merdeka Sejak Hati Karya Ahmad Fuadi: Menjadi Jujur dan Tak Serakah

"Perjalanan hidupku yang berliku mengajarkan kesadaran kepadaku bahwa peran dan tanggung jawab manusia itu terus dipertukarkan Allah, dari yang paling atas, bisa dilempar ke peran paling bawah." Itulah sepenggal kalimat yang saya ingat dari novel berjudul Merdeka Sejak Hati karya Ahmad Fuadi yang diterbitkan tahun 2019 lalu. Kalimat tersebut saya kaitkan dengan judul dari ulasan buku dari novel ini sendiri. Saya suka penggalaman tersebut karena menggambarkan sosok pemeran utama Lafran Pane yang ditulis oleh Uda Ahmad Fuadi dalam novel ini. Novel ini memberikan cerita perjalanan hidup Lafran Pane, sang pendiri organisasi besar di Indonesia bernama Himpunan Mahasiswa Islam disingkat HMI. Berlatar belakang waktu penjajahan Belanda dan Jepang, novel ini bercerita tentang kehidupan Lafran Pane sedari kecil yang sudah ditinggal sang Ibu, dan ia harus diurus dan tinggal dengan sang Nenek. Ia merasa 'agak' dikekang dan diatur hidupnya jika ia harus hidup deng...

OneRepublic FF Part 28 (Second of The Last Part)

HERE WE ARE Rose’s “Mana ya Natasha. Dia tidak mengirimkanku sms sama sekali. Ku pikir dia akan telat, sayang.” Ujarku pada Brent. Kami hari ini pulang dari Dublin sehabis liburan. Aku di Dublin sekitar 10 hari. “Mungkin saja telat dia, sabarlah sayang.” Ujarnya padaku. “Baiklah..” ujarku sambil mengecek Iphoneku. “Rose’s…” ujar seseorang berteriak dari ruang lain. Aku melihat dari kerumunan orang di Bandara ternyata itu adalah Natasha. Natasha dengan seorang lelaki. Aku seperti mengenalnya. Ahh, ternyata dia… “Natasha, aku sangat merindukanmu.” Ujarku padanya sambil memeluknya. “Hey, aku terkaget kau dengannya.” Ujarku sambil melirikkan mataku kea rah lelaki yang dibawa b bersama Nat. Ternyata Nat, membawa Gary. “Iya, kau jadi tahu sekarang.” Ujar Nat malu. “Jadi kau…” ujarku sambil menunjuk Gary. “Iya, kami sudah berpacaran.” Celetuk Gary. “Ahhh..” jawabku mengiyakan. “Bagaimana liburan kalian ?” ujar Nat mengubah pembicaraan. Dia mungkin malu menceritakannya bersama k...