Diam
Itu adalah ciri khasmu
Tak perlu banyak bicara
Kau selalu memperlihatkan aksimu
Waktu telah menjelaskan
Betapa hebatnya dirimu
Wahai sang pencari nafkah
Untuk memberikannya pada belahan-belahan jiwamu
Aku terpaku, menatap wajahmu
Coklat, terkadang hitam sekali
Itu tanda yang paling mengingatkanku
Betapa beratnya pekerjaan yang kau tanggung
Kadang kau bercerita padaku
Tanpa dibumbui rasa lelah atau menyesal sekalipun
Kau hanya ingin aku belajar darimu
Untuk selalu kuat menghadapi apapun
Kau selalu berdiri tegak
Bahkan ketika kami sudah putus asa
Seakan aku tak bisa menemukan dimana letak lelahmu
Karena kau selalu tahu apa yang kami mau
Tuhan, jagalah manusia bernama Ayah
Yang selalu membela apapun demi belahan jiwanya
Yang selalu tahu apa yang kami butuhkan
Pelindung, yang tak banyak bicara
Itu adalah ciri khasmu
Tak perlu banyak bicara
Kau selalu memperlihatkan aksimu
Waktu telah menjelaskan
Betapa hebatnya dirimu
Wahai sang pencari nafkah
Untuk memberikannya pada belahan-belahan jiwamu
Aku terpaku, menatap wajahmu
Coklat, terkadang hitam sekali
Itu tanda yang paling mengingatkanku
Betapa beratnya pekerjaan yang kau tanggung
Kadang kau bercerita padaku
Tanpa dibumbui rasa lelah atau menyesal sekalipun
Kau hanya ingin aku belajar darimu
Untuk selalu kuat menghadapi apapun
Kau selalu berdiri tegak
Bahkan ketika kami sudah putus asa
Seakan aku tak bisa menemukan dimana letak lelahmu
Karena kau selalu tahu apa yang kami mau
Tuhan, jagalah manusia bernama Ayah
Yang selalu membela apapun demi belahan jiwanya
Yang selalu tahu apa yang kami butuhkan
Pelindung, yang tak banyak bicara
Comments
Post a Comment