Siang hari, di hari yang cukup terik
cahaya mataharinya, saya sedang berbelanja di sebuah pasar swalayan untuk
membeli bahan makanan untuk di masak. Hari itu tanggal 31 Desember 2021.
Malamnya saya memang berencana membuat beberapa masakan, dan berbelanja di
pasar swalayan tersebut, namun tak disangka, di bagian rak alat tulis dan buku,
terdapat sebuah buku yang menarik perhatian saya. Buku yang berjenis novel itu
berjudul Aftertaste karya penulis
Seryana Khairil.
Dari tampilan sampulnya, sangat menarik perhatian
saya. Sampul dengan berbagai gambar peralatan dapur dengan warna oranye pastel, tampak senada serta menarik
hati. Judul tulisan yang berwarna merah muda cenderung tua, tampak cocok
menemani warna oranye pastel tadi. Tertarik akan sampulnya, saya langsung
membeli novel tersebut, sebagai koleksi bacaan tambahan. Saya sendiri juga
sedang mencari buku atau novel, bisa dibilang, semua cerita fiksi yang isinya
atau yang ceritanya membicarakan tentang makanan atau masakan. Setelah membaca blurb-nya pun, saya tambah yakin untuk
memboyong novel tersebut sebagai bacaan di awal tahun 2022.
Aftertaste
menceritakan tentang tiga tokoh utama, Farra, Narend dan Praya. Farra merupakan
seorang wanita yang lulus dari sebuah sekolah pariwisata dengan jurusan memasak,
dan ingin mengejar mimpinya menjadi seorang koki atau chef. Ia baru saja mengundurkan diri dari tempat lamanya, dan
melamar pekerjaan di sebuah restoran ternama milik Narend dan Praya. Ia pun
diterima di restoran tersebut sebagai asisten koki.
Narend merupakan seorang koki selebriti
yang cukup terkenal, mempunyai adik bernama Praya yang keduanya diamanahkan
oleh alm. ayahnya untuk mengolah restoran tempat Farra melamar pekerjaan itu.
Setelah Farra diterima di tempat tersebut, jalan untuk menuju mimpinya tak berjalan
mulus, karena ada prahara yang menyerang Narend, yang habis putus hubungan dari
kekasih lamanya, yang mempengaruhi hati dan pikirannya.
Narend yang tidak percaya cinta, bersikap
keras kepada para karyawannya termasuk Farra, dan terkadang bersikap tidak
manusiawi, ternyata punya masalah lain yang ada dalam dirinya. Praya yang sudah
lama berpisah dengan Narend akibat perpisahan orang tuanya pun menjadi penengah
atas sikap Narend terhadap karyawannya, dan meminta Narend bersikap masuk akal
demi mempertahankan eksistensi restorannya.
Sampai akhirnya hati Narend dan hati Praya
sama-sama jatuh cinta terhadap Farra yang mempengaruhi lagi perjalanan cinta,
dan pekerjaan keduanya. Farra pun dihadapkan dengan dua pilihan serta pilihan
bahwa ia akhirnya menerima sebuah tawaran beasiswa, untuk bisa menggapai
cita-citanya menjadi seorang koki handal dan harus menempuh pendidikan di luar
negeri.
Drama yang disajikan dalam cerita ini bagi
saya cukup menyentuh hati dan memberikan pelajaran. Pelajaran bagaimana kita
mengolah emosi kita, ego kita, dan bisa menerima keadaan. Kita juga diberikan
renungan bahwa masih ada kesempatan kita hidup bahagia, mendapatkan rasa
bahagia itu dari orang yang mungkin kita ragukan, serta bagaimana kita sendiri
itu berhak bahagia. Pelajaran lain yang juga diajarkan bahwa jangan menyerah
begitu saja dengan keadaan yang membuat kita mungkin ingin menyerah.
Cerita yang ditulis secara detil dan
informatif dalam novel Aftertaste ini
saya harus apresiasi. Detilnya penggambaran karakter dan konflik, serta cerita
tentang bahan dan resep masakan, adalah sebuah insight tambahan yang baik bagi saya sendiri dalam mencari
inspirasi tentang cerita fiksi makanan atau masakan. Tak diragukan lagi memang
kemampuan Seryana Khairil sudah malang melintang lama dalam dunia kepenulisan
dan juga sudah menerbitkan banyak novel.
Novel ini menggunakan bahasa yang cukup
sederhana dan familiar. Bahasa
ataupun istilah yang mungkin asing, dijelaskan secara rinci oleh sang penulis
dan mungkin editor. Novel yang dijelaskan penulis, telah melewati 5 tahun
perombakan setelah novelnya selesai ditulis ini, agaknya memang cukup menjadi
salah satu bacaan yang paling direkomendasikan untuk pembaca dan penikmat novel
bergenre romansa ataupun metropop.
Comments
Post a Comment