Skip to main content

Klimaks

Ya, baik. Hari ini sedang ada seseorang yang sangat amat merasakan apa artinya galau, seperti anak-anak muda berseru ketika mereka merasakan jatuh-jatuhnya ketika sedang jatuh cinta. Seseorang itu mencapai klimaksnya ketika tak ada lagi yang bisa dilakukan. Berkutat dengan dirinya sendiri, melakukan ini salah, melakukan itu salah. Kebingungan yang sangat mendalam.

Tidak ada yang bisa disalahkan oleh seseorang itu. Mau menyalahkan seseorang yang disukanya? Tidak bisa, toh dari awal seseorang itulah yang terlalu percaya diri merasa bahwa dirinya disukai juga. Padahal tidak sama sekali. Lelaki yang disukanya itu hanya menganggap teman. Kasihan sekali memang. Tapi itulang yang terjadi. Semua kesalahan berasal dari diri sendiri.

Ya, seseorang yang sedang merasa "galau" itu sudah lelah menjadi seseorang yang pura-pura merasa kuat, padahal dia sangat terpuruk, sedih berkelanjutan dan sedang ada hati yang tersayat-sayat. Mengerikan loh. Tapi, semua itu memang harus dirasakan, tak mungkin jatuh cinta tanpa rasa sakit.
Tapi, kali ini rasa klimaks itu sudah tak tertahankan, sudah tak bisa disembunyikan lagi. Tak bisa berpura pura bahagia, padahal banyak sekali yang harus dibahagiakan. Tapi, seseorang itu yakin, mungkin rasa sakitnya, adalah rasa sakit yang harus dan patutnya disyukuri, karena lucu sekali bila seorang manusia tak merasakan sakit. Kita bukan malaikat, kita juga bukan orang hebat seperti superman ataupun spiderman, bisa dilihat kan, mereka juga punya kelemahan, mereka juga pernah merasakan putus cinta.

Sang Kuasa, seseorang itu akhirnya berdoa kepada-Nya agar segera dicuci otaknya dari seseorang yang dia suka. Supaya cepat hilang dari ingatannya dan terus berdoa agar ada seseorang yang bisa datang di.kehidupannya dan menjadi lelaki yang bisa dibanggakan oleh seseorang itu. Ya, seseorang itu adalah seorang perempuan yang sedang terduduk diam dalam pandangan kosong menatap langit cerah, penuh awan yang terus berarak, berisi cerita-cerita penuh keluh kesahnya.

DF

Comments

Popular posts from this blog

House of Tales Karya Jostein Gaarder: Kisah Cinta dalam Novel Tipis, Padat Isi

Dan aku menyadari bahwa aku tidak hanya menulis untuk diri sendiri, tidak pula hanya untuk para kerabat dan sobat dekat. Aku bisa memelopori sebuah gagasan demi kepentingan seluruh umat manusia. House of Tales  atau kalau diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai Rumah Dongeng, memang menggambarkan sekali isi novel karya Jostein Gaarder ini. Novelnya yang menggunakan sudut pandang orang pertama yang menceritakan kisah hidup sang tokoh utama. Novel-novel Jostein Gaarder yang satu ini juga khas akan petualangan dan pemandangan alam dari negara kelahirannya atau dari negara-negara di Eropa. House of Tale diterbitkan pada tahun 2018, dan diterjemahkan serta diterbitkan oleh penerbit Mizan pada tahun 2019. Manusia sering kali menempuh jalan berbelit-belit sebelum saling berhubungan secara langsung. Tak banyak jiwa yang dianugerahi kemampuan untuk bisa lugas tanpa basa-basi: "Hai kamu! Kita kenalan, yuk!" Tokoh utama, Albert, tak sangka dapat memberikan rasa pada se...

Merdeka Sejak Hati Karya Ahmad Fuadi: Menjadi Jujur dan Tak Serakah

"Perjalanan hidupku yang berliku mengajarkan kesadaran kepadaku bahwa peran dan tanggung jawab manusia itu terus dipertukarkan Allah, dari yang paling atas, bisa dilempar ke peran paling bawah." Itulah sepenggal kalimat yang saya ingat dari novel berjudul Merdeka Sejak Hati karya Ahmad Fuadi yang diterbitkan tahun 2019 lalu. Kalimat tersebut saya kaitkan dengan judul dari ulasan buku dari novel ini sendiri. Saya suka penggalaman tersebut karena menggambarkan sosok pemeran utama Lafran Pane yang ditulis oleh Uda Ahmad Fuadi dalam novel ini. Novel ini memberikan cerita perjalanan hidup Lafran Pane, sang pendiri organisasi besar di Indonesia bernama Himpunan Mahasiswa Islam disingkat HMI. Berlatar belakang waktu penjajahan Belanda dan Jepang, novel ini bercerita tentang kehidupan Lafran Pane sedari kecil yang sudah ditinggal sang Ibu, dan ia harus diurus dan tinggal dengan sang Nenek. Ia merasa 'agak' dikekang dan diatur hidupnya jika ia harus hidup deng...

OneRepublic FF Part 28 (Second of The Last Part)

HERE WE ARE Rose’s “Mana ya Natasha. Dia tidak mengirimkanku sms sama sekali. Ku pikir dia akan telat, sayang.” Ujarku pada Brent. Kami hari ini pulang dari Dublin sehabis liburan. Aku di Dublin sekitar 10 hari. “Mungkin saja telat dia, sabarlah sayang.” Ujarnya padaku. “Baiklah..” ujarku sambil mengecek Iphoneku. “Rose’s…” ujar seseorang berteriak dari ruang lain. Aku melihat dari kerumunan orang di Bandara ternyata itu adalah Natasha. Natasha dengan seorang lelaki. Aku seperti mengenalnya. Ahh, ternyata dia… “Natasha, aku sangat merindukanmu.” Ujarku padanya sambil memeluknya. “Hey, aku terkaget kau dengannya.” Ujarku sambil melirikkan mataku kea rah lelaki yang dibawa b bersama Nat. Ternyata Nat, membawa Gary. “Iya, kau jadi tahu sekarang.” Ujar Nat malu. “Jadi kau…” ujarku sambil menunjuk Gary. “Iya, kami sudah berpacaran.” Celetuk Gary. “Ahhh..” jawabku mengiyakan. “Bagaimana liburan kalian ?” ujar Nat mengubah pembicaraan. Dia mungkin malu menceritakannya bersama k...