A Cup of Sweet Espresso "Espresso should be with sugar." a person said it loudly and proudly accross from my table. They were both men. They talked about coffee for hours while I was trying to work on my last paragraph of my personal statement. I was working on it, for the past three weeks before the deadline tomorrow. I was going to apply a master degree abroad. Assuming I might be able to see the world. I ran out of my cafe latte. I looked around and there was a slight glance from a man that was sitting quite far from mine. Both of my big eyes caught those small eyes. He was then focusing again on a device in front of him, a tablet, I believe. "I am gonna order a cup of espresso then." I mumbled. I thought I needed more power for my brain. This conclusion of the personal statement was killing me. I then walked through a bit crowd. This coffee shop was one of the famous shops in town. I came here early, and not realising that this could be this crowded. I stood ...
Temu Satu Hari Matahari bersinar terik di kawasan Blok M. Daerah yang saat ini selalu menjadi trending topic dari berbagai kalangan, terutama kalangan anak muda. Sempat sepi dan hampir mati, kawasan ini kembali hidup dengan berbagai pilihan tempat bertemu, baik dalam bentuk kedai kopi atau restoran. Kawasan ini dulu pernah menjadi pusat berkumpul anak muda, rasa-rasanya, seperti mengulang masa lalu, yang berubah keadaan dan generasi yang berkumpul di sana. Seorang perempuan berkurudung, kuning yang bercorak bunga berwarna coklat, dengan balutan blouse berwarna senada kuning sedikit tua, dan celana jeans, sedang berdiri di pinggir taman Martha Christina Tiahahu, atau biasa disebut taman literasi. Wajah tegasnya sedang memperlihatkan wajah yang kepanasan, karena dahinya juga berkerut, tangan kanannya melindungi pandangannya. Ia sedang mencari seorang sosok lelaki yang sudah ia tunggu-tunggu kehadirannya. Kehadirannya yang mungkin bisa membawa keberuntungan atau kesedihan. K...