Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2016

Bukan Sebuah Hal Yang Dibutuhkan

Jadi ketika aku tersadar dari tidurku yang cukup singkat. Hanya dua jam, tapi merasakan mimpi yang waktu tayangnya lebih dari dua jam. Aku memimpikan Rendra. Lelaki yang sedang diusahakan oleh temanku agar bisa dekat denganku. Tak pernah mengharapkan memimpikannya, tapi aku ingat bahwa aku semalam sempat sesaat menatap lekat-lekat namanya di dalam kontak ponsel pintarku. Ya, aku hanya menyimpan kontaknya, tak berani untuk menyapa terlebih dahulu. "Coba saja kau kirim pesan padanya." ujar temanku santai. Dila, coba memberi saran yang membuatku harus memutar dua bola mataku. Sarannya tak pernah berubah, sudah tahu aku ingin melupakan cara lamaku menyapa terlebih dahulu orang yang aku suka. "Tidak mau!" ujarku keras. "Sarah, dengar! Percayalah padaku." Ya, aku harus percaya saja, tak mau mencoba. Berbicara tentang hal itu, aku mempunyai trauma tersendiri. Tidak mau lagi mengirim pesan terlebih dahulu kepada lelaki yang kusuka, alasannya sederhana, lelak...

Unexpected

"Maybe you will say I am a dreamer of something that won't happen to me." I said to Laura, my best friend, who always mock me with my bad habit. Imagining. "I should say that. Evertime you tell me about the story you expect. Please, decrease that habit." She rolled her eyes. I knew that she was probably bored with my story. "You know what, George will appear at my house one day to ask me an apology." I said to her again, now it was more brave and I almost shouted. "You wish." She said and continued to sip her coffee we bought before heading to our campus. I suddenly saw someone pass besides our table in the canteen. "Oh my God. That was Andrew! You see that?" Laura almost shouted. I immediately closed her mouth. "Oh Clara, come on! It's your crush! You never expect to meet him. Oh you see, oh he is coming back to..." Laura's eyes became wide. And Andrew was coming to us. "Clara! I've been looking for...

Menyelesaikan Apa yang Sudah Dimulai

Sedang dalam perjalanan Menjejaki jalan terakhir Tapi mungkin bukan jalan terakhir yang ada Melainkan langkah menuju jalan terakhir Masih banyak rintangan Masih banyak keluhan Harus terus maju Pantang berhenti dan mundur Biar rasa malas membelenggu Sekuat hati teguhkan ragaku Untuk menghadapi banyak ketidakmungkinan Ataupun sesuatu yang tiba tiba muncul mengejutkan Aku harus semangat Aku harus semangat Aku harus semangat Aku harus semangat

Yang Lalu, Sekarang, dan Yang Akan Datang

Bertambahnya usia Tak serta merta hanya soal kebahagiaan Bertambahnya usia Adalah ketika kita menambah isi ideologi kita Menjadi seorang yang lebih baik Menjadi seorang yang lebih mengerti Tetap saling berbagi Tidak lupa dengan jati diri Memang hanya sehari Hari itulah coba untuk kita renungi Apa saja yang telah terjadi Hingga kita menjadi pribadi sampai sekarang ini Masa depan di depan mata Bertambahnya usia akan menambah beban pula Beban hidup yang kata orang akan bertambah berat Tantangan yang lebih banyak kedepannya Berdoa, bersimpuh kepada Allah SWT Agar selalu diberi umur panjang Menambah ideologi menjadi lebih bermakna Untuk bermanfaat bagi orang sekitar

Gitar

Kupetik indah perlahan Kunyanyikan lagu favoritmu Dengan inilah Aku menyanyi untukmu Dia teman terbaik Teman yang selalu menampung kesedihanku Teman yang selalu mengiringi Apapun hatiku bernada Kupetik ratusan bahkan ribuan kali Dia tetap tak timbulkan amarahnya Ya, andai dia bisa bicara untuk hati ini Pasti ia ikut menangisinya Sudah lama dia menemani Baik suka maupun duka Indah atau tidak suara ku ini Dia tetap tak berubah Dawai indahnya Kulit coklatnya Mampu mengundang Untuk selalu di mainkan

It Was You

Every single time I remember you I feel sad I feel so low, like I don't want to face the world anymore I remembered when you tell your story, your sad story I told you not to be sad But at the end, you were happy and you were gone Well, I thought I was just your helper for your problem But I felt like you were very special to me Your smile, your face, your eyes and your behaviour It was all perfect to me Today, I remembered all the memories we had made Not you, It was me I though who had made all the memories I counted every single moments between you and me But then, It was only me who appreciate that, not you I was wondering if one day we could meet In a place we first time met The accident happened, you didn't know and me either It just happened, hopefully it was path which God gave It was only a hope, a special hope I always pray to God, if you were mine, I would be very grateful But if not, I hope that God can change with another one The man who app...

Pelindung yang Tak Banyak Bicara

Diam Itu adalah ciri khasmu Tak perlu banyak bicara Kau selalu memperlihatkan aksimu Waktu telah menjelaskan Betapa hebatnya dirimu Wahai sang pencari nafkah Untuk memberikannya pada belahan-belahan jiwamu Aku terpaku, menatap wajahmu Coklat, terkadang hitam sekali Itu tanda yang paling mengingatkanku Betapa beratnya pekerjaan yang kau tanggung Kadang kau bercerita padaku Tanpa dibumbui rasa lelah atau menyesal sekalipun Kau hanya ingin aku belajar darimu Untuk selalu kuat menghadapi apapun Kau selalu berdiri tegak Bahkan ketika kami sudah putus asa Seakan aku tak bisa menemukan dimana letak lelahmu Karena kau selalu tahu apa yang kami mau Tuhan, jagalah manusia bernama Ayah Yang selalu membela apapun demi belahan jiwanya Yang selalu tahu apa yang kami butuhkan Pelindung, yang tak banyak bicara

Bersyukur

MALAS. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaanku hari ini. Aku sudah memasang alarm, menaruh ponsel ku sebagai alarmnya tepat di sebelah tempatku beristirahat dan memasang nya untuk tiga kali waktu berbunyi. Tetap saja, aku merasa malas. Hari ini adalah hari Selasa. Aku harus berangkat kerja pagi-pagi sekali. Ya, karena kantorku cukup jauh, paling tidak aku harus berangkat jam 6 pagi dari rumahku. Jarak kantorku sekitar 25 km dengan bus yang harus aku naiki, yang harus transit di tiga tempat berbeda. Tapi, karena aku punya kendaraan pribadi yaitu motor, aku bisa mengirit ongkosku untuk transportasi tersebut. Aku bangun dengan susah payah ketika akhirnya Ibuku memanggilku dengan cukup keras. “Lily!!!” Ujarnya. Ibuku sudah tahu sekali kalau aku belum turun ke lantai dua berarti aku belum bangun. Ibuku kumintai tolong untuk membangunkanku. Baiklah! “Aku sudah bangun, Bu.” Ujarku kencang juga. Aku pun bergegas. Hah, baiklah, mau tidak mau aku harus berusaha. Aku pun...

Bukan Tentang Cinta

Sore hari yang mendung Menyelemuti peraduan hati yang semu Memikirkan tentang sesuatu Yang mungkin tidak berkaitan dengan apapun Akhirnya terbesit pikiran gila Memberikan sebuah penggalan kata Jauh tentang yang namanya Cinta Bukan lagi cerita antara rasa sayang Gila dengan hidup ini Ingin segera mengakhiri Tapi, apalah arti hidup ini Tanpa sebuah sesuatu yang berharga untuk dinikmati Tak mau sama sekali Memikirkan tentang hal yang berbau berbagi rasa sayang Tak mau sama sekali Menjangkiti pikiran dengan rasa yang bisa membutakan hati Terduduk dan berpikir Mungkin menjauh dari hidup dan rasa yang biasa dijalani Semua akan merubah atau membuat suatu pikiran hati Kembali terbarukan kembali Rasa syukur kepada Tuhan mungkin Yang memutuskan untuk menjauhi Sementara memberi waktu kosong dalam hidup ini Dari rasa Cinta yang membelenggu diri ini -DF-

Hi Februari Kelabu!

Pagi menyelimuti kalbu Aku memimpikanmu Di hari pertama bulan kedua kelabu Karena matahari terlalu malu Aku tersadar Harus menghapus seluruh jejak Yang dulu pernah ditautkan Dalam banyak lembar memori kebahagiaan Februari dimulai dengan melihat wajahmu Indah terukir di antara gelap semu Tak bisa ku berkata apapun Hanya senyum yang tergambar di wajahku Semua itu hanya semu Bukan kenyataan yang membuatku Harus tersenyum puas di seluruh hidupku Bayanganmu yang selalu datang di mimpiku Orang bilang kita harus bertemu Menebar rindu di langit Februari yang kelabu Tapi aku terlalu malu Terlalu malu untuk bertemu paras indah dirimu Aku harus melupakanmu Ini bulanku Aku harus merayakannya tanpamu Tanpa bayang semu yang seharusnya pergi berlalu Aku hanya berdoa pada Tuhanku Agar ia bisa membantuku Menghapus memori indah antara diriku dan dirimu Perlahan lahan tanpa harus menderaikan air mataku -DF-