Skip to main content

Melalui Kata

Aku terduduk, baru saja terbangun dari tidurku. Aku memandang ke arah kosong entah kemana. Sedang memikirkan sesuatu, sedang memikirkan keadaan, sedang memikirkan situasi. Ya, aku tahu, aku sedang memikirkan kata-kata yang ingin aku tulis untuk mengungkapkan dan menggambarkan semua itu.

Semua orang pasti punya perbedaan. Semua orang punya cara tersendiri untuk mengungkapkan, menggambarkan, bahkan merasakan apapun yang terjadi dalam hidupnya. Bagaimana mereka tetap membuatnya utuh, sehingga mereka tak usah sekonyong konyong melupakannya begitu saja. Itulah aku, caraku menyimpan semua kenangan, keadaan, bahkan imajinasiku melalui kata. Kata-kata yang kurangkai sedemikian rupa agar nanti jika kubaca aku mengerti bahwa ada makna tersirat atau bahkan tersurat.

Memang terkadang, ada kata-kata yang terlalu berlebihan, terlalu sedih, terlalu membuat orang yang membacanya terjatuh atau bahkan bisa membuat orang itu tak bersemangat lagi, tapi mau bagaimana lagi, itulah yang sedang aku rasakan, aku ingin gambarkan, aku ingin ungkapkan. Jangan memaksakan, berilah kejujuran di setiap kata yang kau tulis.

Sepertiku bilang tadi, setiap orang punya cara yang berbeda untuk.mengungkapkan perasaan. Mungkin mereka lebih suka mengungkapkan dengan visualisasi gambar, audio lewat sebuah lagu, atau apapun yang mereka suka. Bagiku, melalui kata adalah cara yang tepat. Aku bebas menuliskan berapa ratus paragraf, pemilihan kata yang sesuai, dan bahkan sesuatu rasa yang tersirat yang sedang aku rasakan. Aku tak bisa menggambar, jangan tanya hasil akhirnya, tolong, mungkin kalian tak mau melihat gambarku ketika aku ingin memperlihatkannya sedikit, tapi apa iya aku juga punya cukup keberanian untuk memperlihatkan berbagai macam tulisanku?

Pertanyaan itu memang sering muncul, tapi bisa kubilang, tahap keberanianku masih beberapa persen saja. Jika aku sama sekali tak berani, pastilah aku tak akan mau memperlihatkannya di media ini.

Yang jelas, aku merasa bebas bahkan sedikit lebih tenang ketika aku sudah menulis apa yang kurasakan, kualami, dan kuhadapi. Aku tahu, ilmu menulisku tak seberapa dibanding dengan para penulis yang sudah terkenal baik di dalam maupun luar negeri. Aku memang mendapat motivasi dari mereka juga. Setidaknya aku ingin mengungkapkan bahwa aku ingin menulis dengan kejujuranku, kulepaskan beban dihati melalui kata.

Comments

Popular posts from this blog

House of Tales Karya Jostein Gaarder: Kisah Cinta dalam Novel Tipis, Padat Isi

Dan aku menyadari bahwa aku tidak hanya menulis untuk diri sendiri, tidak pula hanya untuk para kerabat dan sobat dekat. Aku bisa memelopori sebuah gagasan demi kepentingan seluruh umat manusia. House of Tales  atau kalau diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai Rumah Dongeng, memang menggambarkan sekali isi novel karya Jostein Gaarder ini. Novelnya yang menggunakan sudut pandang orang pertama yang menceritakan kisah hidup sang tokoh utama. Novel-novel Jostein Gaarder yang satu ini juga khas akan petualangan dan pemandangan alam dari negara kelahirannya atau dari negara-negara di Eropa. House of Tale diterbitkan pada tahun 2018, dan diterjemahkan serta diterbitkan oleh penerbit Mizan pada tahun 2019. Manusia sering kali menempuh jalan berbelit-belit sebelum saling berhubungan secara langsung. Tak banyak jiwa yang dianugerahi kemampuan untuk bisa lugas tanpa basa-basi: "Hai kamu! Kita kenalan, yuk!" Tokoh utama, Albert, tak sangka dapat memberikan rasa pada se...

Merdeka Sejak Hati Karya Ahmad Fuadi: Menjadi Jujur dan Tak Serakah

"Perjalanan hidupku yang berliku mengajarkan kesadaran kepadaku bahwa peran dan tanggung jawab manusia itu terus dipertukarkan Allah, dari yang paling atas, bisa dilempar ke peran paling bawah." Itulah sepenggal kalimat yang saya ingat dari novel berjudul Merdeka Sejak Hati karya Ahmad Fuadi yang diterbitkan tahun 2019 lalu. Kalimat tersebut saya kaitkan dengan judul dari ulasan buku dari novel ini sendiri. Saya suka penggalaman tersebut karena menggambarkan sosok pemeran utama Lafran Pane yang ditulis oleh Uda Ahmad Fuadi dalam novel ini. Novel ini memberikan cerita perjalanan hidup Lafran Pane, sang pendiri organisasi besar di Indonesia bernama Himpunan Mahasiswa Islam disingkat HMI. Berlatar belakang waktu penjajahan Belanda dan Jepang, novel ini bercerita tentang kehidupan Lafran Pane sedari kecil yang sudah ditinggal sang Ibu, dan ia harus diurus dan tinggal dengan sang Nenek. Ia merasa 'agak' dikekang dan diatur hidupnya jika ia harus hidup deng...

OneRepublic FF Part 28 (Second of The Last Part)

HERE WE ARE Rose’s “Mana ya Natasha. Dia tidak mengirimkanku sms sama sekali. Ku pikir dia akan telat, sayang.” Ujarku pada Brent. Kami hari ini pulang dari Dublin sehabis liburan. Aku di Dublin sekitar 10 hari. “Mungkin saja telat dia, sabarlah sayang.” Ujarnya padaku. “Baiklah..” ujarku sambil mengecek Iphoneku. “Rose’s…” ujar seseorang berteriak dari ruang lain. Aku melihat dari kerumunan orang di Bandara ternyata itu adalah Natasha. Natasha dengan seorang lelaki. Aku seperti mengenalnya. Ahh, ternyata dia… “Natasha, aku sangat merindukanmu.” Ujarku padanya sambil memeluknya. “Hey, aku terkaget kau dengannya.” Ujarku sambil melirikkan mataku kea rah lelaki yang dibawa b bersama Nat. Ternyata Nat, membawa Gary. “Iya, kau jadi tahu sekarang.” Ujar Nat malu. “Jadi kau…” ujarku sambil menunjuk Gary. “Iya, kami sudah berpacaran.” Celetuk Gary. “Ahhh..” jawabku mengiyakan. “Bagaimana liburan kalian ?” ujar Nat mengubah pembicaraan. Dia mungkin malu menceritakannya bersama k...