Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2013

THE MAN WHO CAN'T BE MOVED

Inspired by The Man Who Can’t Be Moved, the song from The Script Hari itu aku pikir aku terlambat. Aku berjalan cepat seperti atlet jalan cepat yang ada di Televisi yang kemarin ku tonton. Sudah aku tidak memikirkan hal itu sama sekali, yang aku pikirkan adalah bagaimana caranya cepat sampai ke sekolah, biarpun itu terlambat atau tidak. Aku menaiki angkutan berwarna merah dari rumahku. Setelah setengah jam berjalan, sampailah aku di perempatan besar yang penuh dengan aktifitas warga dan angkutan dari mulai kecil sampai besar. Aku menaiki sebuah bus mini menuju sekolahku. Sekolahku cukup jauh, oh tidak, mungkin sangat jauh dari rumahku, tapi aku memilih sekolah ini karena sekolah ini aksesnya cukup mudah dan berada di jalan besar. Aku menaiki angkutan bus mini itu dan duduk di kursi paling belakang bus itu. Bus dan seluruh angkutan lain sedang menunggu lampu merah yang ada di depan mereka berubah warna menjadi hijau yang berarti mereka diperbolehkan jalan. Hatiku was – was,...

APOLOGIZE

Inspired by Apologize, the song from OneRepublic “Danny…” panggil Mark setelah mereka sudah berjanjian untuk berbincang proyek album keempat yang akan segera dibuat oleh The Script. “Hey, I’m here.” Ujar Danny membalas. Mark menghampiri Danny dengan senang. “Ada apa ? Senang sekali.” Tanya Danny. “Aku hanya senang sekali karena bisa bertemu dengan Rina dan anak – anakku. Aku sudah lama tak bertemu dengannya, kau tahu lah.” Ujar Mark sambil tersenyum. “Iya aku tahu..” ujar Danny. “Ngomong – ngomong dimana Glen ?” ujar Danny. Tak lama Glen pun datang. “Aku disini..” senyum manis Glen tercurah di wajahnya. “Ahhh, kebetulan sekali. Sepertinya kau juga senang ya.” Ujar Danny bertanya pada Glen. “Yap, Luke grows fast, Dan..” ujar Glen pada Danny. “Oh, okay.. Penerus mu ya..” ujar Danny meledek.  “Jadi, seperti itulah intinya..” ujar Mark setelah selesai berdikusi tentang album Keempatnya. “Yap, aku setuju.” Balas Danny. Glen mengangguk tanda mengiyakan. “Aku buru – buru, aku...

NOTHING

Inspired by Nothing the song from The Script   Di bawah indahnya kolong langit sore itu. Daerah Denver agak sedikit dingin karena angin musim dingin. Bulan Oktober ini memang pas sekali kalau membeli kopi hangat di salah satu warung yang dekat sekali dengan taman Civic Center. Sabrina menghampiri tempat pemesanan sekaligus tempat pembayaran kopi capuccino hangat yang akan dia beli. Dia memutuskan untuk membeli dua kopi karena temannya “Brent” sapaan hangat untuk temannya yang baru ia temui dua tahun lalu. Ia akan bertemu Brent di toko kopi itu. Setelah memesan kopi dan membayar, Sabrina duduk di salah satu tempat duduk di sudut toko itu. Dengan memakai jaket anti dingin dan rambut yang terurai, Sabrina terlihat cantik hari itu. Dia menunggu sekitar lima belas menit dan Brent pun datang. “Maaf ya udah nunggu lama..” ujar Brent sambil tersenyum. “Gapapa kok.” Balas Sabrina. Brent adalah salah satu anggota band terkenal asal Denver. Dengan kesibukannya, Brent merasa cocok...

PRODIGAL

Inspired by Prodigal the song from OneRepublic “Tania….” Ujar Anjas kepada Tania teman satu kampusnya. Anjas berlari kea rah Tania dengan nafas terengah engah. “Ada apa ?” senyum Tania. “Kamu kok sampe ngos – ngosan gitu sih.” Ujar Tania heran. “Aku mau ngomong sama kamu..” ujar Anjas tiba – tiba. “Hah ? Mau ngomong apa ?” tanya Tania. “Ikut aku yuk, kita ke danau deket kampus. Penting nih.” Ujar Anjas lagi. Tania pun mengangguk tanda mengiyakan ajakan Anjas. Awal pertemuan mereka adalah ketika mereka sama – sama masuk jurusan Ilmu Komunikasi di salah satu kampus terkenal. Anjas melihat sosok Tania sangat istimewa di hatinya. Tapi, tidak dengan Tania. Dia melihat Anjas biasa saja hanya teman. Tapi, sikap Anjas yang membuat Tania terheran – heran karena memperlihatkan sikap yang tidak wajar kepadanya. Alias sikap rasa suka. Tania sebenarnya sudah mencium aroma itu. Seiring berjalannya waktu mereka semakin akrab dan dekat tanpa adanya kejelasan hubungan. “Jadi gini..” uj...