Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2015

Klimaks

Ya, baik. Hari ini sedang ada seseorang yang sangat amat merasakan apa artinya galau, seperti anak-anak muda berseru ketika mereka merasakan jatuh-jatuhnya ketika sedang jatuh cinta. Seseorang itu mencapai klimaksnya ketika tak ada lagi yang bisa dilakukan. Berkutat dengan dirinya sendiri, melakukan ini salah, melakukan itu salah. Kebingungan yang sangat mendalam. Tidak ada yang bisa disalahkan oleh seseorang itu. Mau menyalahkan seseorang yang disukanya? Tidak bisa, toh dari awal seseorang itulah yang terlalu percaya diri merasa bahwa dirinya disukai juga. Padahal tidak sama sekali. Lelaki yang disukanya itu hanya menganggap teman. Kasihan sekali memang. Tapi itulang yang terjadi. Semua kesalahan berasal dari diri sendiri. Ya, seseorang yang sedang merasa "galau" itu sudah lelah menjadi seseorang yang pura-pura merasa kuat, padahal dia sangat terpuruk, sedih berkelanjutan dan sedang ada hati yang tersayat-sayat. Mengerikan loh. Tapi, semua itu memang harus dirasakan, tak m...

Memilih

Aku terdiam Aku harus menelaah Semua ini benar atau salah Sejenak ku pejamkan mata Wajahmu terbayang Terbayang jelas di alam sadar Kulepaskan nafasku Mencoba untuk menghapus bayangmu Aku harus memilih Memilih untuk menyadari Menyadari bahwa kau takkan kumiliki Kumiliki seutuhnya di hati ini Aku terkesan seperti nenek sihir Jahat, jahat sekali Sombong, sombong sekali Tapi, kau bisa menjamin aku tak tersakiti ? Kau juga telah memilih Memilih orang lain Orang lain yang akan kau cintai Kau cintai sepenuh hati Sudah cukup aku menunggu Menunggumu tersadar Bahwa ada seseorang yang akan menyayangimu Dengan sepenuh hatinya Aku telah memilih Kau telah memilih Tak ada yang harus dipertahankan lagi Hanya kenangan yang hanya tersisa di hati ini DF

UAS S.E.L.E.S.A.I

Aku mengedarkan pandanganku ke seluruh ruangan. Aku terduduk diam diruang tamuku, mencoba untuk menghafal seluruh isi yang ada dibuku yang berada tepat dihadapankan. Memutar lagu favoritku, 'Pompeii' dari Bastille, salah satu band terkenal di Inggris. Aku masih duduk, kepalaku sudah pening. Aku harus menghafalkan dan coba menelaah maksud yang terdapat pada buku yang sedang aku pelajari. Bukan hanya buku, tapi buku-buku. Buku yang banyak. Hah! Masih terduduk. Di hari yang seharusnya adalah hari libur ini aku harus mempelajari buku-buku yang bergenre atau bisa dibilang buku-buku ini semua berbahasa Inggris. Ya, aku mempelajari buku kuliahku, Ya, betul, aku harus belajar untuk UAS, Ujian Akhir Semester. "Belajar terus kamu, mbak?" Tukas kakaku. Ini ketiga kalinya dia bertanya padaku. "Biarkan, biarkan aku menjadi pintar dengan belajar." balasku. Dia hanya mendelik, lalu meneruskan pekerjaannya yang sedang ia kerjakan di komputer jinjing miliknya, aku masih...

Teman

Teman. Kata yang sederhana, terdiri dari satu kata yang mengartikan seseorang, kondisi dan sebagainya, tergantung bagaimana kita melihatnya. Orang bilang, cari musuh itu lebih mudah daripada mencari teman. Benar. Itulah kenyataannya yang terjadi. Kita tumbuh sejak kecil, menyusuri hidup sejak kita bernafas pertama kali, merasakan udara. Mendapat teman dari kalangan keluarga. Jangan salah, ayah ibu, adik kakak dan saudara yang lain itu adalah teman, teman yang tak akan pernah meninggalkan kita, walaupun ada masalah masalah yang menyerang. Keluarga itu teman sejati, tapi terkadang, beberapa orang hanya menganggap keluarga sebagai sandaran sementara, kali ini renungkanlah. Selanjutnya kita mengenal yang namanya lingkungan luar. Dapat teman-teman yang banyak. Senang dan sedih bersama, bisa dikatakan teman dari lingkungan luar itu bisa lebib dekat daripada keluarga. Mendapat teman yang sesuai dengan harapab itu patutlah disyukuri. Tak mudah mencari teman seperti itu, teman yang mengerti ...