Skip to main content

Posts

Showing posts from 2024

Dialog Kopi #7

Menyelami Makna "Cukup" Seorang wanita merogoh tasnya, mencari-cari kartu uang elektroniknya. Ia sedikit pelupa, karena sehabis meletakkannya di dalam tas, setelah berhasil masuk dan menaiki MRT menuju daerah blok M, ia tak bisa menemukannya. "Ketemu!" terkadang memang butuh waktu lama untuk mencari. Terlebih lagi wanita berambut panjang, sedikit hitam kecoklatan itu membawa barang cukup banyak. Hari ini ia berencana untuk bertemu dua orang temannya, yang ingin membahas tentang beberapa projek berkaitan dengan pendidikan di beberapa daerah di Indonesia. "Rina." Panggil seorang lelaki. Wanita itu menoleh, mencoba mencari seseorang itu, dan berhasil. Lelaki itu berjalan bersama seorang wanita lain.  "Gary, Naila." Tukas Rina. Rina menyalami temannya yang sudah ia temui di dunia maya, lewat aplikasi telepon daring. Rina tersenyum, wajah kotaknya tegas, matanya berbinar. Ia senang, kali ini menghabiskan waktu lain bersama teman yang bisa dibilang cuk...

Dialog Kopi #6

 Dua Penyendiri -- "Pesanan atas nama Ganda." Seorang kasir, perempuan muda memanggil seseorang berdasarkan nama pemesan yang ada di sebuah gelas kertas, yang berisi secangkir americano panas. Laki-laki berambut panjang agak bergelombang, dengan panjang sebahu, yang hari ini menggunakan jaket berbahan denim, dengan celana berbahan sama dan sepatu sneakers hitam langsung menghampiri. "Terima kasih." Ujarnya, dihiasi senyuman di wajah tegas dengan tulang pipi yang tajam. Ia kembali ke tempat duduknya dan memandangi komputer jinijing abu-abunya. Benda itu sudah menemaninya menyunting dan menulis berbagai lagu untuk grup band yang dinaunginya. "Bukit Senja merilis sebuah single esok hari."  Kalimat itu terus teringang di pikirannya. Tak terasa, sudah album ketiga band independen Indonesia itu punyai. Ganda masih mengerut-erutkan dahinya berkali kali, agak sedikit buntu dengan lagu terakhir yang ditulisnya. Tak sanggup ia selesaikan di rumahnya, padahal tingg...